Monday, May 4, 2020

Membakar lemak dengan situp?

Kamu pasti sudah akrab dengan situp, gerakan yang diawali dengan berbaring dilantai dengan kaki ditekuk, lalu badan dan kepala diangkat menuju lutut (curl).

Banyak orang melakukan gerakan "situp" karena percaya dapat melunturkan lemak perut, mitos atau fakta? Apakah kamu termasuk yang sering melakukan situp?

Artikel ini tidak akan mengejudge siapapun yang melakukan gerakan situp, karena gerakan ini memiliki manfaat untuk toning atau mengencangkan otot-otot perut secara umum. Namun saya hanya akan menyangkal jika ada yang mengatakan situp dapat membakar lemak.

Contoh persiapan gerakan situp


Buat kamu yang enggan baca artikel ini sampai akhir, baiklah, langsung saja pada kesimpulan, "Situp tidak membakar lemak perut", gerakan ini hanya mengencangkan otot-otot perut saja.

Loh, min, lalu itu kok banyak fitness model yang situp tapi perut six-pack. Yang kamu lihat itu betul, bukan ilusi, six-packnya juga asli. Fitness model sedang memperagakan sit-up itu berbeda dengan situp bisa menyebabkan lemak perut hilang.

Mereka itu sudah sixpack duluan, hasil latihan, kerja keras dan diet yang mungkin ekstra ketat. Barulah hasilnya seperti yang kita lihat dan sering kita jumpai di iklan atau postingan instagram.

Mengapa situp tidak bisa membakar lemak?


Lemak cenderung susah diurai jika dibandingkan otot. Orang akan lebih cepat kehilangan otot dibandingkan lemak. Setiap gram lemak terdapat 9 kalori. Sehingga dibutuhkan gerak lebih banyak untuk membakarnya. Membakar lemak artinya menggunakan energi, olahraga, bergerak, berjalan, bernafas saat tidur semuanya membutuhkan energi (kalori). Namun jika timbunan lemak (baca cadangan energi) cukup banyak, maka gerakan-gerakan tersebut tidak cukup untuk menghabiskan energi yang ada.
 
Dengan demikian berlakulah hukum Calori In dan Calori Out berlaku. Meskipun saya pribadi tidak suka menghitung-hitung kalori. maksudnya begini, kalau energi masuk harian 2500 kal, kemudian yang digunakan hanya 2000 kal maka yang terjadi adalah penimbunan lemak sebanyak 500 kal. Kalau mau terjadi pembakaran maka angka tersebut harus dibalik, misal energi masuk 2000 kal, energi keluar 2500 kal.

Seperti saya bilang, saya tidak akan berhitung dengan kalori, artinya saya akan makan sesuai dengan yang saya inginkan, kenyang berhenti, selalu prioritaskan protein pada setiap menu makan, dan olahraga yang tepat.

Jadi, jawabnya situp tidak bisa membakar lemak, karena gerakan situp hanya akan menggunakan sedikit energi. Sebaiknya pilihlah gerakan HIIT, misalnya burpess. Dan bisa juga gerakan angkat beban seperti deadlift dan squat.

Olahraga yang membakar lemak


Baiklah, lupakan situp, kalau kamu serius dengan tujuan kamu, yaitu bakar lemak, saya sarankan beberapa olahraga ini akan membantumu menggunakan energi lebih baik.

Gerakan tanpa beban (bodyweight)
Mungkin kamu bisa menggabungkan beberapa gerakan ini dalam satu latihan, durasinya sesuai kemampuan, namun sebisa mungkin kurangi atau perpendek jam istirahat antar set.

Yang pertama adalah jumping rope, mudah dilakukan, yang kamu butuhkan hanyalah seutas tali, kemudian mulailah melompat dengan ayunan tali tersebut. Mungkin bisa googling untuk melengkapi/gerakan yang benar tentang jumping rope.

Contoh gerakan jumping rope


Yang kedua adalah jumping jack, juga mudah dilakukan, tidak membutuhkan peralatan, mulailah berdiri tegak, kaki selebar bahu, tangan disamping, angkat kedua tangan keatas kepala sambil melompan dan kaki agak lebar saat jatuh. kemabli ke posisi awal dan ulangi. Gerakan ini diklaim mampu bakar 16 kalori per menit.

Contoh gerakan jumping jack


Gerakan dengan beban
Ada banyak gerakan dengan menggunakan beban yang bisa membantu tubuh membakar lemak.

Squat, ini bisa dengan dumble atau barbel. Mulailah dengan posisi berdiri, kemudian jongkok 90 derajat, jangan membungkuk. Untuk gerakan yang benar mintah dibimbing personal trainer di gym tempat kamu berlatih, atau perhatikan video saya.

Deadlift, ini adalah raja dari segala angkat beban, bukan saja bakar lemak tapi deadlift juga membantu mempromosikan pertumbuhan testosteron, dan gerakan deadlift akan berpengaruh hampir seluruh otot.

Kesimpulan
Situp bukan olahraga pembakar lemak, jangan lakukan situp kalau lemak perut masih tebal apalagi masih buncit kaya saya ^_^. Lebih baik fokus pada gerakan yang saya sebutkan diatas, bahkan berlari diatas tridmill masih lebih baik. Terkecuali jika lemak perut sudah lenyap, situp mungkin akan berguna untuk menonjolkan otot perut, meskipun hanging legs raises lebih disarankan.

Nah, bagaimana? masih mau situp terus menerus? Berikan saya kritik yang membangun, biar bisa memperbaiki artikel ini. Salam barbel, salam sehat buat semua. Ikuti saya di ig @deadlift.forlife

Sunday, May 3, 2020

Kapan latihan yang tepat ketika puasa?

Saat ini kita masih berada dibulan yang suci, kita masih menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Semoga seluruh amalan teman-teman sekalian diterima oleh Allah S.W.T.

Sepertinya sudah menjadi hal yang biasa, ketika memasuki bulan ramadhan, ini menjadi pertanyaan yang biasa, berulang tiap tahun nya, "Kapan latihan yang tepat ketika puasa?".

Sebenarnya puasa dalam Islam bukan hanya di bulan ramadhan saja, ada puasa sunnah Senin dan Kamis, dan Syawal, puasa Arafah dan lainnya. Nah, lalu kenapa pertanyaan "Kapan latihan yang tepat..." itu munculnya hanya dibulan puasa?

Latihan saat ramadhan


Pertama mungkin ketika puasa sunnah tidak latihan, kedua tidak puasa sunnah, hehe, ini cuma opnini penulis, abaikan,.. next kita bahas serius yuk.

Kapan latihan yang tepat ketika puasa?


Bicara "kapan" bearti ini waktu, lalu ketika bicara "tepat", maka berharap yang benar, perfect, tidak salah (walaupun salah itu manusiawi)...

Ok, jadi ketika puasa ramadhan (dan atau puasa lainnya) kita tidak makan dan minum pada siang hari, jadi takut olahraga, malah dilarang, karena dikawatirkan bisa menyebabkan dehidrasi, dan yang paling penting bisa menyebabkan puasa batal, ya kan haus tuh, terus gak kuat, lemes, minum deh jadinya.

Waktu yang tepat untuk latihan


1. Setelah tarawih
Betul sekali, pilihan waktu setelah tarawih adalah sangat bijaksana, selain tidak mengabaikan perintah agama, tidak mengambil resiko dehidrasi. Setelah tarawin tubuh kita sudah sangat siap diajak kerja berat, sudah ada jeda sekitar 2 jam lebih sejak jam pertama kita makan saat buka puasa, dan kita bebas minum saat latihan, jadi terbebas dari dehidrasi.

2. Sebelum makan sahur
Cerdas tapi kurang tepat. Pilihan waktu ini bisa saja dilakukan, tubuh masih menyimpan cadangan energi sejak malam terakhir dan setelah latihan bisa langsung makan, tidak ada resiko dehidrasi, tidak membahayakan puasa. Namun pilihan ini akan beresiko kekurangan istirahat. Pilihan ini akan memaksa kamu bangun sekurang kurangnya jam 2:30 pagi atau jam 3:00, untuk durasi latihan 60 jam.

3. Jelang buka puasa
Pilihan ini sangat tepat untuk yang memiliki program defisit kalori, cutting atau pengen kurus. Tubuh sudah puasa hampir 13 jam, gula darah sudah berada diambang paling rendah. Masih relatif aman jika hanya melakukan latihan ringan, tridmil, jogging atau bodyweight saja, tapi tidak efektif kalau latihan berat pada umumnya, seperti benches press, squat, deadlit dan lainnya.

Kesimpulan

Waktu terbaik latihan disaat puasa adalah setelah tarawih. Pertimbangannya adalah, tubuh sudah normal kembali, sudah memiliki tenaga, dan jeda waktu makan yang cukup, tidak mengganggu ibadah.

Hal yang perlu diperhatikan

Istirahat (tidur) adalah salah satu yang terpenting dalam proses pemulihan paska latihan. Selama bulan puasa jam istirahat menjadi terganggu karena harus bangun sahur, jendela makan juga tidak banyak. Jangan lupa untuk mengatur agar cukup istirahat, dan agar tidak malas saat makan sahur. 

Cukupi asupan 

Usahakan dapat mencukupi asupan nutrisi (lemak, karbo dan protein) disaat makan sahur dan buka puasa. Nah bagi yang sulit makan karena efek puasa, boleh juga mencukupi kebutuhan proteinnya melalui supplement tambahan seperti whey protein, dan atau gainer buat yang sedang berusaha menambah berat badan atau hanya sekedar menjaganya stabil.

Rasanya itu saja, dan ini harusnya berlaku untuk hari puasa apapun. Artinya kalau puasa, kita tempatkan jam latihan itu setelah buka puasa, lebih penting mencegah dari pada memaksakan latihan disiang hari yang akan berpotensi dehidrasi.

Baiklah teman-teman, itu tadi opini, sharing, celoteh, atau apapun namanya. Yang jelas kalau kamu mengambil informasi ini kamu juga harus bertanggung jawab, kalau kamu punya riwayat medis jangan lupa konsultasikan ke dokter sebelum latihan.

Kritik dan saran kalian adalah semangat buat penulis.
Salam sehat.